Bumi adalah salah satu planet anggota Sistem Tata Surya (Solar system) kita. Tata Surya memiliki delapan planet besar, semuanya berevolusi mengelilingi satu bintang yang bernama Matahari dalam sebuah keteraturan. Planet-planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Setiap planet di Tata Surya memiliki ciri-ciri yang berbeda. Suhu pada beberapa planet cukup tinggi untuk meleburkan sesuatu. Sedangkan ada diantaranya yang permukaannya tertutup oleh es. Beberapa planet hampir seluruhnya terdiri atas gas.
Seorang astronom Australia telah melakukan penghitungan paling akurat tentang jumlah bintang yang terlihat di jagad raya ini. Ia menghasilkan angka 70 sextiliun, atau 70 ribu juta juta juta.
Simon Driver dari Australian National University Research School of Astronomy and Astrophysics mengatakan jumlah tersebut jauh lebih banyak dari jumlah butir-butir pasir yang terdapat di seluruh pantai dan gurun di dunia.
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya),” (QS: Al Hijr-15:16)
Adapun penghitungan itu merupakan bagian dari survey galaksi terbesar di dunia yang bertajuk Two Degrees Field Galaxy Redshift Survey, yang hasilnya dilaporkan pada General Assembly of the International Astronomical Union, di Sydney. Survey di atas juga bertujuan untuk menghitung jarak 250.000 galaksi terdekat dengan Bumi, dengan menggunakan alat-alat modern di Observatorium Siding Springs, New South Wales, Australia.
Karena jumlah yang disebut Driver bukan jumlah seluruh bintang yang ada, maka jumlah itu pasti akan terus bertambah seiring dengan kemajuan di bidang optik. Jumlah sebenarnya pasti jauh lebih besar, beberapa orang bahkan menyebutnya tidak terhingga.
Seberapa Luaskah Alam Semesta kita?
Alam Semesta kita sebenarnya tidak bertepi, kearah manapun kita melesat, bahkan secepat cahayapun kita tidak akan menemukan tepinya.
Sehingga dalam model tersebut Galaksi-Galaksi seperti menempel di permukaan bola, karena itu kearah manapun kita bergerak diatas permukaan bola tersebut kita tidak akan menjumpai tepi Alam Semesta. Luas Alam Semesta kita adalah sebesar bola dengan jari-jari sekitar 15 miliar tahun cahaya sesuai dengan usia Alam Semesta ini, dan diameter sekitar 30 miliar tahun cahaya. Artinya, jika cahaya mencoba menyeberangi alam semesta. dari sisi kiri menuju sisi kanan, maka dibutuhkan waktu selama 30 miliar tahun! Sungguh sebuah ukuran yang sangat luarbiasa besar!
Saat ini Bola tersebut masih terus membesar sesuai dengan hasil pengamatan Edwin Huble yang menemukan bahwa jarak ruang antar galaksi bertambah jauh, Galaksi-Galaksi tampak saling menjauh dengan kecepatan yang luar biasa. Dari kenyataan tersebut dapat disimpulkan jika dulunya Alam Semesta berasal dari satu titik yang padu, yaitu titik di pusat bola tersebut. titik tersebut adalah titik dimana terjadinya Big-Bang. Awal mulai terbentuknya nya Ruang-Waktu dan kemudian Alam Semesta.
Apakah yang disebut Langit?
Kemana saja arah kita menjelajah Angkasa luar yang ada hanyalah Planet-planet, Meteorid, Bintang-bintang, Galaksi, Nebula, Cluster, dan benda angkasa lainnya. Lantas dimanakah ada Langit? Atau apa sebenarnya yang disebut Langit?
Banyak di antara kita yang memiliki persepsi berbeda tentang langit. Ada yang berpendapat bahwa langit adalah bidang pembatas ruang angkasa. Artinya, mereka mengira bahwa ruang di atas kita ada pembatasnya, jadi langit semacam atap. Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud langit adalah sebuah ruang yang sangat luas yang berisi semua benda-benda langit, seperti matahari, planet, bulan, bintang, galaksi, dan lain sebagainya. Mereka memperoleh pemahaman bahwa langit bukanlah sebuah bidang batas, melainkan seluruh ruang angkasa termasuk Bumi kita.
Sebenarnya kedua pendapat diatas ada benarnya, Langit memang terbatas, dan ada batasnya. Langit juga meliputi Alam Semesta kita, karena pada hakekatnya yang disebut Langit adalah suatu media, media yang dibutuhkan Jagat Raya kita untuk eksis yaitu Ruang-Waktu (spacetime).
Ruang–Waktu adalah terbatas, karena mempunyai Awal dan ada Akhirnya. Ruang-Waktu tercipta pada saat Dentuman besar Big-Bang sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu, hampir bersamaan dengan terciptanya forsa-forsa fundamental dan partikel-partikel dasar bahan penyusun materi Alam Semesta kita.
Ruang-Waktu Inilah Langit Pertama atau biasa disebut juga sebagai Langit Dunia, Langit Pertama dimana Jagat Raya kita meluas membentang seluas Ruang-Waktu. Langit yang dihiasi dengan sekian milyar Galaksi, sekian trilyun Bintang…
“.. dan kami hiasi Langit (singular) dunia dengan bintang-bintang, dan Kami memeliharanya; demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui” (QS. Fushshilat-41: 12)
“Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang di langit (Singular)” (QS: Al Hijr-15:16)
Wallahu’alam bishowab
12-December-2003
Ardian Abu Hanifah
Refference:
- Kompas, Meraih Batas Pandang Alam Semesta, 30 April 2005
- Kompas Cyber Media, Jumlah Bintang yang Terlihat Mencapai 70 Sextiliun!, 23 Juli 2003
- http://www.pbs.org/wgbh/nova/universe/howbig.html
- http://seds.lpl.arizona.edu/messier/more/mw.html