Perhatikan bhw Al-Quran membedakan SAMA’A/SAMA’I sebagai LANGIT SINGGULAR dan SAMAWATI sebagai LANGIT PRULAR ( Langit yang tujuh) dlm terjemahan bhs Indunesia keduanya diterjemahkan LANGIT.
Langit yg Tujuh termasuk Bumi dahulu adalah satu padu sampai terjadilah Big-Bang 13,7 Miliar Tahun yg lalu. Terpisahlah Samawati (langit yg tujuh) salah satunya adalah Unverse kita tempat solar system dan Bumi berada.
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya Samawati (langit plural) dan bumi itu dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? QS.Al Anbiyaa [21]:30
Perhatikan bhw tujuh langit sudah ada dan dipisah-pisahkan saat peristiwa Big-Bang.
Hanya Langit yg Singular (Alam Semesta kita yg meluas (Expanding Universe) karena MELUAS hanya dapat terjadi pada Ruang-Waktu, langit yg lain diluar Ruang-Waktu.
Dan SAMA’A (langit singgular) itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. – QS.Adz Dzaariyaat [51]:47
Dua Hari penciptaan Bumi
Katakanlah, “Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua hari dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan seluruh alam.” -QS.Fushshilat [41]: 09
Empat Hari Pemberkahan Bumi
Dan Dia jadikan di Bumi gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dan kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-makanan (bagi penghuni)-nya dalam empat hari, memadai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukannya. – QS.Fushshilat [41]:10
Pada QS.Fushshilat [41]:09 mengenai penciptaan Bumi digunakan kata خَلَقَ (khalaqa) bermakna menciptakan yang baru, belum ada sebelumnya.
Pada QS.Fushshilat [41]:10 mengenai pemberkahan Bumi digunakan kata وَجَعَلَ (wa ja’ala) bermakna ”menyusun, mengolah bahan yang telah ada sebelumnya menjadi ciptaan baru”.
Pada terjemahan bhs Indonesia keduanya diterjemahkan dg MENCIPTAKAN.
Dua hari menyelesaikan Tujuh LANGIT
Lalu faqadlaahunna SAMAWATI (langit plural) dalam dua hari dan pada setiap langit Dia mewahyukan Amroha masing-masing. Kemudian SAMA’A dunia, Kami hiasi dengan bintang-bintang, untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.- QS.Fushshilat [41]:12
Menurut tafsir Ibnu Katsir, faqadlaahunna adalah faragha min taswiyahunna (faragha =menyudahi/menyelesaikan, taswiyahunna=secara tuntas/yg harus diselesaikan)
qadla dalam kata faqadlaahunna juga bisa bermakna ”menentukan hukum alam masing-masing langit”.
Amroha artinya urusannya, maksudnya menetapkan hukum-hukum alam yang berlaku pada masing-masing langit. Karena hukum-hukum Fisika dan Kimia yang kita kenal hanya berlaku di langit kita, namun tidak berlaku pada langit-langit yang lain.
Perhatikan disini Tidak digunakan kata خَلَقَ (khalaqa) karena semua langit Sudah diciptakan saat Big-bang.
Tidak ada keraguan pada Al Quran, hanya ada satu Versi Al-Quran sampai kiamat nanti.